Sabtu, 06 Juni 2009

Enamel’s

Enamel adalah sebuah pembelajaran mengenai reklame atau iklan jenis enamel pada zaman kolonial di Hindia Belanda (nama negara yang digunakan Indonesia sebelum terjadinya Pergerakan Nasional tahun 1920) yang berkembang seiring dengan perubahan perkembangan ekonomi, sosial, budaya serta politik yang tertuang dalam sebuah papan iklan enamel pada zaman kolonial.

Istilah ‘Enamel’ sendiri merujuk kapada sebuah teknik pembuatan lempengan iklan yang khusus dan menggunakan bahan dasar besi baja bermutu tinggi, dibuat dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel dan dipanaskan dengan temperatur antara 760o C – 850o C. Prosesnya yang rumit serta teliti menghasilkan performa visual yang membedakannya dengan iklan jenis lain yaitu tebal, kuat, tahan lama, serta warna cerah menjadi sebuah karya seni komunikasi visual yang tampil apik dan menarik untuk ditujukan kepada khalayak umum.
Inggris merupakan negara pertama yang memperkenalkan sebutan iklan enamel sebagai ‘enamel advertising sign’, bahkan sering menyingkatnya dengan penggunaan kata ‘sign’ dengan maksud menunjukkan karakternya sebagai sebuah tanda berupa iklan dan bukan menunjuk kepada istilah ‘sign’ yang secara umum diartikan sebagai papan peraturan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan sebuah media yang menawarkan kekuatan dan keawetan, pada tahun 1800-an proses enamel diidentifikasikan sebagai sebuah proses yang dapat diaplikasikan keberbagai media seperti lembaran papan besi yang menampilkan penunjuk arah, papan penanda (sign board) serta peraturan tertentu, tungku pembakaran, panci, bathtub, body kendaraan bermotor kendaraan perang, dan perlengkapan untuk proses seperti reaksi kimia dan proses industri farmasi
Masa kejayaan iklan enamel besi hanya sebentar. Puncak pencapaian tersebut terjadi sebelum Perang Dunia I tahun 1914, dan mengalami kemunduran dari tahun 1918, dan tampak akan berakhir pada tahun 1939. Hingga pada pertengahan abad ke-20 telah terjadi Perang Dunia II, jutaan enamel diproduksi, namun kemudian berimbas terhadap kebijaksaanaan penggunaan baja yang berakibat pada penolakan atas pembuatan iklan enamel karena bahan mentah sebagai bahan dasar pembuatan enamel semakin menipis.
Sejarah enamel di Indonesia pada awalnya dibawa oleh pedagang dari daratan Eropa yang menjadi daerah asal produksi terutama dari Inggris dan Belanda pada awal abad 20. Konteks perkembangan iklan enamel di Indonesia sebetulnya tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Eropa. Iklan enamel tersebut awalnya didominasi oleh penawaran produk-produk asal Belanda atau Eropa serta idiom visual yang dipakai sangat kental dengan nuansa barat, hal tersebut selain karena produk–produk memang dibuat di Eropa serta bahan dan seluruh kelengkapan pembuatan iklan enamel dibuat di Eropa, mengingat teknologi susah didatangkan serta tidak adanya sumber daya manusia di Indonesia yang dapat menguasai teknik pembuatan enamel yang rumit dan menuntut kecakapan tinggi dalam pengerjaannya.
Sebagai konsekwensinya, dahulu jika produsen di Indonesia baik asing maupun pribumi ingin memesan iklan enamel, mereka datang pada agen pembuatan iklan enamel guna membuat desain yang disepakati, kemudian sang agen meneruskan permintaan tersebut dengan mengirimkan desain untuk dibuat di perusahaan pembuatan iklan enamel di Eropa. proses ini membutuhkan biaya produksi serta pengiriman melalui transportasi laut yang tidak murah.

Beberapa iklan enamel dari produk-produk industri barat yang muncul kemudian banyak yang menggabungkan bahkan menggunakan idiom-idiom lokal untuk lebih mendekatkan dengan konsumen pribumi, selain juga karena gaya hidup barat diterima dengan baik oleh masyarakat pribumi sebagai simbiolisasi dari pengukuhan kemakmuran dan moderintas dilingkungan sekitar mereka, budaya pembaratan ini menjadi penggerak perubahan pola masyarakat pribumi yang awalnya berhaluan feodal tradisional bergeser menjadi masyarakat modern dan konsumtif.
Dengan demikian, iklan enamel merefleksikan kehidupan sosial atau artefak sosial dalam ruang lingkup Desain Komunikasi Visual dimana¬ unsur-unsur visual dalam iklan enamel adalah cermin dari relasi dan interaksi makna serta nilai-nilai dalam suatu sistem sosial kemasyarakatan., serta sebagai sebuah bentuk hibrida kebudayaan seni visual antara Barat danTimur.
Dari iklan enamel didapat sebuah konsep tentang sebuah media luar ruang yang juga masih disepakati hingga kini, maka iklan enamel menjadi sebuah peradaban iklan media luar yang kemudian mengilhami kehadiran bentuk media yang hadir setelahnya dengan perbedaan pada teknologi pembuatannya yaitu Billboard terdiri dari Poster Panel, Painted Bulletin hingga berbentuk olah digital yang sedang marak dewasa ini.
Namun seiring dengan perkembangan waktu dimana mengingat proses pembuatan enamel yang cukup rumit, maka pada saat itulah muncul persaingan baru yaitu iklan cetak poster yang menawarkan kemudahan dalam memproduksi dan dapat dicetak berlembar-lembar dalam jangka waktu yang Dengan demikian, iklan enamel merefleksikan kehidupan sosial atau artefak sosial dalam ruang lingkup Desain Komunikasi Visual dimana¬ unsur-unsur visual dalam iklan enamel adalah cermin dari relasi dan interaksi makna serta nilai-nilai dalam suatu sistem sosial kemasyarakatan., serta sebagai sebuah bentuk hibrida kebudayaan seni visual antara Barat dan Timur.
Dari iklan enamel didapat sebuah konsep tentang sebuah media luar ruang yang juga masih disepakati hingga kini, maka iklan enamel menjadi sebuah peradaban iklan media luar yang kemudian mengilhami kehadiran bentuk media yang hadir setelahnya dengan perbedaan pada teknologi pembuatannya yaitu Billboard terdiri dari Poster Panel, Painted Bulletin hingga berbentuk olah digital yang sedang marak dewasa ini.
Namun seiring dengan perkembangan waktu dimana mengingat proses pembuatan enamel yang cukup rumit, maka pada saat itulah muncul persaingan baru yaitu iklan cetak poster yang menawarkan kemudahan dalam memproduksi dan dapat dicetak berlembar-lembar dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan iklan enamel, hal tersebut bersamaan dengan kehadiran teknik cetak offset yang dianggap lebih mudah pembuatannya seiring dengan semakin ketatnya persaingan produk-produk yang bermunculan ditiap jenisnya hingga iklan yang dihasilkan dengan mesin cetak seperti poster, iklan koran, leafleat, brosur dan media iklan lainnya yang dianggap lebih efektif dan efisien.


Sejarah Enamel
Adalah pria Inggris bernama Benjamin Baugh yang pada tahun 1889 mendirikan perusahaan pertama pembuat papan enamel bernama “Patent Enamel Company Limited” di Inggris. Ia memprakarsai teknik enamel lempengan besi untuk menjadikannya sebagai media beriklan dari produk-produk industri yang banyak muncul saat itu.
Awal kehadiran enamel memang masih sangat terbatas bahkan termarjinalkan secara konteks peradabannya, hal ini terjadi karena bahan baku serta proses pembuatan yang rumit membuatnya tidak banyak dilirik sebagai jenis usaha yang mudah dikeluti. Terjadinya revolusi industri yang dinamis, menuntut perbaikan media komunikasi agar dapat mendorong tumbuh kembangnya industri tersebut. Proses enamel Kemudian diaplikasikan untuk membuat lempengan iklan karena dianggap dapat menjawab tantangan akan keawetan serta kekuatan beriklan modern, dalam hal ini media iklan luar ruang. Selain juga karena pada saat itu produk-produk masih sedikit jenisnya atau belum terjadi kompetisi produk sejenis, hingga keawetan dan kekuatan iklan enamel dibuat agar dapat bertahan lama tanpa harus mempertimbankan kebaruan desain.
Pada awal keberadaannya, desain iklan enamel hanya berupa pesan tekstual yang terdiri dari deretan tiporgafi yang disusun dengan menggunakan satu jenis type face dan lebih berisi informasi akurat saja, bahkan beberapa diantaranya terasa kurang memperhatikan estetika desain. Seiring dengan kemajuan teknologi pembuatannya, iklan enamel makin marak dengan menampilkan ilustrasi baik produk maupun model pendukung. Visualisasi iklan enamel berkembang menurut apropriasi imajiner perubahan gaya hidup dan pembentukan identitas bagi target audiencenya. Hampir seluruh desain iklan enamel dilakukan secara manual, olah karenanya iklan ini menjadi simbol ketrampilan para desainer saat itu. Selain pesegi panjang, juga terdapat iklan enamel beraneka bentuk seperti lingkaran, segi tiga, kombinasi berbagai bentuk dan bahkan dibentuk sesuai dengan ciri khas produk yang diiklankan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar