Sabtu, 06 Juni 2009

cari dimana yaa

kita semua cari data ini, melalui perpusnas, tapi juga melalui media internet. Berikut adalah Bibliography data2 yang kami cari...

http://www.experiencefestival.com/a/ExxonMobil_-_History/id/5035488&ei=_QgpSqnrGZaHkAXu0a3vCg&sa=X&oi=translate&resnum=7&ct=result&prev=/search%3Fq%3Dhistory%2Bof%2Bsocony%2Boil%26hl%3Did%26sa%3DG

http://wapedia.mobi/en/Mobil http://www.cah.utexas.edu/collections/exxonmobil_timeline.php

xas.edu/collections/exxonmobil_timeline.php

http://en.wikipedia.org/wiki/Mobil

www.google.com

www.wikipedia.com

Perpustakaan Nasional

Kesimpulan kelompok kami..hmm..

Iklan enamel hadir sebagai bagian dari fenomena media komunikasi di dunia periklanan yang dibuat dengan teknik reproduksi yang rumit serta memiliki ciri khas yang membedakannya dengan media iklan lain. Faktor visual yang mempengaruhi isi pesan dalam khasanah perkembangan iklan enamel di Indonesia, berkembang seiring dengan kemajuan terutama di bidang perekonomian, sekaligus sebagai usaha penetrasi dengan idiom – idiom yang sesuai dengan target pasarnya.

Dalam penelitian iklan enamel socony ini tentunya tidak mudah. Kesulitan itu terjadi karena sudah tidak adanya socony itu di dunia, karena telah berganti nama. Tetapi kami terus mencari data-data tentang socony di berbagai media, baik dengan pegi ke perpusnas maupun melalui internet.

Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat. Terima kasih atas seluruh kerja sama dan perhatiannya. Kritik dan saran sangat terbuka untuk kelompok kami.

Dibalik cerita Socony..pergi ke perpusnas..yeah, it's really so much fun!

Pada saat pengumpulan data, pertama – tama kami semua pergi ke Perpustakaan Nasional. Disana kami tidak boleh langsung naik ( menuju tempat Koran dan majalah – majalah jaman dulu diletakkan), tetapi kami harus membuat kartu anggota terlebih dahulu. Setelah itu kami mengisai dta pada buku yang sudah disediakan pada meja resepsionis.

Pada saat kami berhasil masuk ke tempat Koran dan majalah diletakkan, waktu kami juga banyak tersita karena disana ada banyak sekali Koran yang sudah lama. Sehingga cukup memusingkan kami dalam pencarian koran yang kami inginkan. Karena kami tidak tahu tahun dan bulan terbit Koran tersebut, juga nama Koran yang kita inginkan. Dan petugas yang disana pun tidak mau melayani kami jika kami tidak tahu tahun, bulan dan nama Koran yang akan kami baca.

Setelah itu diantara kami juga ada yang bergegas di tempat majalah di letakkan, disana kami juga mencari data tentang Socony, namun banyak sekali majalah yang ada disana, sehingga di tempat majalahpun kami juga sempat kebingungan, karena kami juga tidak tahu nama majalah, bulan dan tahun terbit majalah yang kita inginkan.

Akhirnya kami memutuskan untuk mengira – ngira tahun dan nama Koran yang kita inginkan, akhirnya kami meminta tolong pada petugas disana dan mereka sangat sibuk, sehingga kami mengambil Koran yang kami butuhkan sendiri, tan pa ada bantuan dari petugas. Karena kita mengira – ngira tahunnya maka kita tidak mendapatkan apa – apa. Sampai akhirnya Perpustakaan nasional mau tutup, kami pun pulang ke rumah masing – masing.

Selanjutnya kami mencoba mencari data – data lewat internet, dan kami membagi tugas lagi dan kami masing – masing menemukan data- data yang kami cari. Akhirnya kami menyatukan data – data tersebut. Tetapi masih ada beberapa data yang kurang, dan kami menyempatkan waktu lagi untuk pergi ke Perpustakaan Nasional lagi dan mencari data – data yang ada. Akirnya kamipun dapat menemukannya, meskipun hanya sedikit tetapi data yang kami temukan disini cukup membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini. Dan setelah kita mendapatkan data – data yang kami dapatkan kamipun pulang dan menyusunnya.

Dan demikianlah prosedur pengumpulan data yang kami lakukan untuk menyelesaikan tugas ini.

Proses Penelitian kelompok kami

Proses Penelitian

Latar Belakang
Latar belakang kami melakukan penelitian terhadap PT SOCONY ini untuk mengetahui sejarah, papan enamel ,data-data internal dan apapun yang menyangkut tentang PT Socony.

Fokus Penelitian
Fokus penelitian kelompok kami adalah :
- kategorisasi (jenis produk) iklan produk
- keterangan produk
- legalitas
- visual
- konteks
- pendataan
- kelompok kami juga berusaha untuk mencari dan memberikan keterangan lain yang selengkap-lengkapnya yang kami dapat tentang PT SOCONY, termaksud jenis-jenis papan enamel atau iklan-iklan PT SOCONY pada saat itu.

Tujuan Penelitian
Tujuan utama kelompok kami melakukan penelitian tentang PT Socony ini adalah untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing Tinjauan Desain 1 sebagai syarat Ujian Akhir Semester. Tetapi pada akhirnya kelompok kami tidak menemukan apapun iklan enamel di surat kabar manapun. Dan ketika kami mencari di internet, PT SOCONY sudah berubah.

Landasan Teori

Enamel
Iklan atau reklame adalah pesan persuasif kepada khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan melalui suatu media. Iklan juga merupakan jenis komunikasi yang memanipulasi fungsi utopis dan khayal dengan idiom-idiom tertentu yang mengekploitasi nilai guna dasar manusia, sekaligus menjadi status pencitraan bagi konsumen yang menganutnya. Beriklan juga dianggap sebagai ujung tombak dalam menginformasikan pesan melalui pendekatan bahasa visual sekaligus berperan sebagai elemen yang mampu merekfleksikan semangat zamannya.
Kehadiran iklan enamel pada paruh akhir abad XIX menjadi bagian dari perubahan sektor perekonomian sekaligus seni visual yang terjadi pada masyarakat secara global. Istilah ‘enamel’ adalah suatu teknik dekorasi yang meleburkan (to smelt) bubuk kaca diatas lempengan besi-baja bermutu tinggi pada sebuah oven dengan temperatur tinggi. Bubuk tersebut kemudian mengurai hingga menyatu dan menjadi keras.
Pembuatan iklan enamel harus dilakukan secara khusus, diawali dengan pengaplikasian desain menjadi stensil (alat merekam) atau screen per-warna (disesuaikan oleh desain) kemudian disablon ke lempengan besi dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel (berbentuk butiran atau cairan) dan dipanaskan dengan temperatur tinggi antara 760°C – 850°C. Proses sablon dan pemanasan dilakukan berulang-ulang menurut desain (warna) yang ingin dihasilkan, diawali dari warna cerah / kuat karena paling banyak menerima pembakaran dan diakhiri dengan warna lembut untuk menghindari warna akan pudar atau hilang.
Iklan enamel memiliki ketebalan 2-3 milimeter, dengan karakteristik warna yang sangat kuat serta tahan lama. Pada banyak iklan enamel, warna pada desain ditandai dengan adanya tekstur yang menonjol dan jika dipegang atau diraba akan terasa pembedaan warnanya.

SOCONY
Tahun 1866,sebuah perusahaan yang bernama Vacuum Oil Company didirikan oleh seorang tukang kayu yang inovatif bersama seorang pedagang kelontong. Mereka menanamkan modalnya dalam penyulingan minyak mentah menjadi minyak tanah dengan modal vakum.
Tahun 1893, Vacuum Oil Company yang saat itu tiga perempatnya dimiliki oleh Standard Oil Company of New York (Socony) masuk ke Singapura, dan tahun 1894 mulai menjual produknya ke Indonesia.Tahun 1898, Dibukalah kantor perwakilannya yang pertama di pulau Jawa.
Saat itu ada 5 kota di pantai utara Jawa yang menonjol, yaitu:Banten, Indramayu, Tegal, Semarang dan Tuban.Perusahaan Socony melakukan ekspansi usahanya dengan membuka kantor- kantor pemasaran untuk produk minyak kerosin dan pelumas di kota-kota tersebut.
Di tahun 1931, perusahaan Socony berubah nama menjadi Socony-Vacuum. Perusahaan inilah yang kemudian bekerja sama dengan perusahaan Standard Oil of New Jersey dan mendirikan Stanvac pada tahun 1933.Komposisi kepemilikan antara keduanya adalah 50:50. Karena itulah kehadiran Mobil Oil Indonesia tak dapat dipisahkan dari Stanvac.
Stanvac dikenal sebagai salah satu pelopor dunia perminyakan di Indonesia. Sumur yang pertama kali dibor berada di Talang Akar, Sungai Gerong, Sumatra Selatan.
Sesudah memperoleh kemerdekaannya ditahun 1945, Indonesia terus membangun. Memasuki masa Orde Baru, Pemerintah Indonesia mendirikan perusahaan perminyakan Nasional yaitu PERTAMINA. Melalui PERTAMINA, pemerintah menguasai seluruh kekayaan kandungan bumi yang berupa gas dan minyak. Para perusahaan asing diberi peran sebagai mitra kerja, atau lebih populer dengan sebutan Production Sharing Contraktor.
Mengantisipasi hal ini, Mobil Oil Corporation mendirikan afiliasinya di Indonesia yang diberi nama Mobil Oil Indonesia (MOI) Inc.
John F Mogot, yang lama berkarir di bidang relations MOI menerangkan, “Perusahan ini didirikan pada tanggal 26 Desember 1967, dan bergerak di sektor hulu (Upstream) industri minyak dan gas”. Tahun berikutnya, MOI membuka kantor di Medan dan mendapat status PSC dari PERTAMINA.Kontrak pertama MOI dengan PERTAMINA adalah penggarapan B Block di Aceh Utara. Sebelumnya B Block ini dimiliki oleh perusahaan Refican,Canada.Sumur yang pertama dibor adalah di Pangkalan Susu, dikenal sebagai sumur susu 1. Dalam tahap- tahap awal eksplorasi ini, MOI berusaha menemukan minyak.

Namun sejarah MOI yang gemilang adalah saat ditemukannya sumur A 1 Ladang Arun di tahun 1971. Yang ditemukan disini adalah gas serta kondesat, bukan minyak. Bagi Indonesia ini adalah penemuan gas yang pertama, Kandungan gas di larang Arun adalah salah satu yang terbesar di dunia.
Sesudah kontrak pembelian dengan pembeli dari Jepang ditanda-tangani tahun 1973, mulailah pembangunan konstruksi. Di ladang Arun didirikan fasilitas produksi, sedangkan di dekat Lhokseumawe didirikan kilang PT Arun, yang akan memproses gas menjadi LNG

Tahun 1978 merupakan suatu tahun istimewa bagi MOI.Fasilitas produksi Ladang Arun dan pengilangannya selesai dan mulai beroprasi. Presiden Soeharto berkenan melakukan peresmiannya pada tanggal 19 September 1978. Pengapalan LNG pertama sendiri baru dilakukan sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 4 Oktober 1978 ke Jepang dan Korea.
Sejak saat itu, terus terjadi penambahan fasilitas di Ladang Arun. Keadaan Mobil di Aceh Utara sendiri membawa angin segar bagi perkembangan pembangunan di daerah sekitarnya. Atas prakarsa Mobil dan PERTAMINA,fasilitas jalan ditingkatkan.Mobil sendiri memiliki program khusus mengenai kepedulian terhadap masyarakat.

Sesudah Ladang Arun, berproduksi jugalah beberapa industri besar lainnya seperti Aceh Asean Fertilizer (AAF), Pupuk Iskandar Muda (PIM), dan pabrik Kertas Kraft Aceh (KKA). Kesemuanya mendapat pasokan gas dari Ladang Arun. Dan akhirnya, seiring dengan berkembangnya teknologi, di tahun 1987, mulai dibuat fasilitas untuk pengilangan LPG, dan mulai aktif setahun kemudian.
Pada tanggal 2 Agustus 1988, pengapalan pertama LPG dilakukan ke Jepang. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengekspor LPG dan LNG terbesar di dunia.
Setelah itu Mobil Oil Indonesia tetap melaksanakan kegiatan bisnisnya, baik secara operator, maupun sebagai mitra kerja. Dan akhirnya , pada awal tahun 2000, sebuah perusahaan Amerika yang bernama Exxon Corporation dan berkedudukan di Jakarta menandatangani persetujuan merger dengan Mobil Oil Indonesia. Dan akhirnya berganti nama menjadi Exxon Mobil, serta tetap berbisnis pada ladang gas.

Kegunaan Penelitian
Kita dapat lebih mengetahui atau mengenal Minyak tanah Socony dan dapat mencari data – data yang yang ada. Dan ini juga menjadi sebuah pengalaman yang unik, karena kami meneliti produk yang sudah lama tidak pernah kita dengar lagi.

Metode Penelitian
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian secara bersama – sama atau berkelompok.
Dan dalam membuat tugas ini, kami saling membagi tugas antara satu sama lain. Sehingga tugas ini dapat terseles]kan dengan baik dan tepat waktu.

Kehadiran Peneliti
Kami semua meneliti Socony dengan pergi ke Perpustakaan Nasional, disana kami satu kelompok meminta tolong petugas untuk mengambilkan berbagai macam Koran jaman dahulu, hendak menemukan data – data yang ada.

Lokasi Penelitian

Lokasi yang kita pakai untuk meneliti adalah :
-Di Perpustakaan Nasional RI
Jl. Salemba Raya no.28A
-Dan kemudian di rumah kami masing – masing, menggunakan media internet.

Sumber Data
Sumber data yang kami peroleh berasal dari media internet dan
Perpustakaan Nasional.

Pengecekan Keabsahan Temuan

Data - data yang telah kami kumpulkan , kami cocokan satu sama lain ,agar kami tidak melakukn kesalahan dalam penulisan laporan mengenai SOCONY tersebut.

Tahap - tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian , tahap - tahap yang kami lakukan antara lain : pengumpulan data , pengecekan data , penyusunan data , penyusunan laporan , dan penulisan laporan




Sejarah Socony

Sejarah Socony
Setelah break-up dari Standar Minyak di 1911 Standar Perusahaan Minyak di New York, socony pun didirikan, bersama dengan 33 perusahaan lainnya penggantinya. Dalam 1920 perusahaan terdaftar nama “Mobiloil” sebagai merek dagang.

Henry Clay Folger adalah kepala perusahaan sampai 1923, ketika menggantikan Herbert L. Pratt. Awal Februari 29, 1928 di NBC, Socony Minyak mencapai pendengar radio dengan program komedi, Soconyland sketsa, scripted oleh Ford dan Manley dengan Arthur Allen dan Parker Fennelly sebagai pedesaan Baru Englanders. Socony terus mensponsori acara ketika pindah ke CBS (1934-35),
Mobil pompa bensin Desa Timur bagian dari New York City

Dalam 1931, Socony digabungkan dengan Vacuum Oil untuk membentuk Socony-Vacuum. Pada tahun 1955, Socony-Vacuum diubah namanya Socony Mobil Oil Company. Pada tahun 1963, ia berganti nama dagang dari “Mobilgas” untuk sekadar “Mobil”, memperkenalkan logo baru. 100. Dan untuk merayakan ulang tahun pada tahun 1966, “Socony” telah dibuka dari nama perusahaan.
Mobil yang dihasilkan Ekonomi Jalankan publisitas dan promosi seperti ini oleh Champion 1962 iklan businya dengan pengembara Amerika.

Dari 1936 sampai 1968, yang disponsori Mobil ekonomi berjalan setiap tahun (kecuali selama Perang Dunia II) yang di dalam negeri dari berbagai produsen mobil di berbagai kelas harga dan ukuran yang digerakkan oleh lincah driver pada lintas negara berjalan. Perekonomian berasal Jalankan dengan Gilmore Oil Company of California di 1936 (yang telah dibeli oleh Socony-Vacuum pada tahun 1940) dan kemudian menjadi Mobilgas Ekonomi Jalankan dan masih kemudian Mobil Ekonomi Jalankan. Mobil didorong dalam perekonomian yang berjalan dengan fueled Mobil bensin dan pelumas Mobiloil dan juga digunakan. Kendaraan di setiap kelas yang dicapai tertinggi bahan bakar ekonomi nomor yang telah diberikan coveted judul sebagai Mobilgas Ekonomi Jalankan pemenang.

Melalui tahun, Mobil merupakan salah satu yang terbesar dari penjual motor bensin dan minyak di Amerika Serikat dan bahkan diselenggarakan atas spot selama tahun 1940-an dan 1950-an banyak. Mobil berbagai produk selama Socony-Vacuum dan Socony-Mobil tahun termasuk Metro, Mobilgas dan Mobilgas Khusus gasolines; Mobilfuel Diesel, Mobil-nyala api pemanas minyak, Mobil Kerosine, Lubrite, gargoyle, Mobiloil dan Mobiloil Khusus motor minyak; Mobilgrease, Mobillubrication, Mobil Upperlube, Mobil Freezone dan Permazone antifreezes, transmisi otomatis Mobilfluid cairan, Mobil Premiere ban, Mobil Berhenti-bocor, Mobil Lustrecloth, antara lain-lain.

Dalam 1954, Mobil baru diperkenalkan dan ditingkatkan Mobilgas Khusus dalam menanggapi tren baru menuju mobil didukung oleh mesin kompresi tinggi yang menuntut lebih tinggi dan lebih tinggi oktan gasolines. Rumus yang terbaru dari Mobilgas Khusus telah menawarkan diiklankan sebagai “A Tune-Up di Setiap Tankful” karena adanya kombinasi dari bahan-bahan kimia yang dikenal sebagai “Mobil Power Compound” yang dirancang untuk meningkatkan daya, periksa pra-penyalaan ping, benar spark plug misfiring , kontrol dan stalling memerangi gumming dari carburetors. Mobil kampanye nanti Mobilgas diiklankan sebagai “Baru Mobil Gasoline” berikut pengujian ekstensif selama tahunan Mobilgas Ekonomi Jalankan.
J Mobil Handy Mart pompa bensin di Wagga Wagga, New South Wales, Australia

Pada tahun 1962, bensin lini produk yang dipasarkan sebagai Mobilgas dan Mobilgas Khusus adalah sebagai rebranded Mobil Biasa dan Mobil Premium di pindahkan ke menekankan pendek merek “Mobil” dalam upaya promosi terus walaupun Mobiloil sebagai satu kata istilah sampai tahun 1970-an. Setelah beberapa tahun iklan Mobil gasolines sebagai “Megatane”-nilai dan sebagai “High Energy” gasolines, Mobil pada tahun 1966 mulai mempromosikan kedua nya reguler dan Premium sebagai bahan bakar “Detergent Gasolines” karena tambahan yang dirancang untuk membersihkan carburetors internal mesin dan berbagai komponen . Selama awal tahun 1970-an, Mobil berlari TV komersial dengan karakter yang dikenal sebagai Bapak Dirt untuk menampilkan punah efek yang telah kotoran pada mesin otomotif yang satu dari tangki Mobil Detergent Gasoline dapat memberikan obat dan obat pencegahan terhadap kerusakan yang dapat mengakibatkan biaya perbaikan. Bicara soal deterjen gasolines, sebagai automakers telah berpindah seluruhnya dari bahan bakar carbureted untuk menyuntikkan mesin selama awal hingga pertengahan tahun 1980-an dan deterjen tambahan yang ada di paling gasolines tersedia tidak mencukupi untuk mencegah clogging injeksi yang mengarah ke drivability masalah, Mobil accolades diterima dari General Motors dan automakers lainnya untuk meningkatkan detergency dari Super bensin bensin bebas timbel pada tahun 1984 untuk mencegah formasi atau deposit build-up of the injectors tetapi juga menghapus yang ada di deposito juga biasa berkendara. Pada akhir tahun 1980-an Mobil bahan bakar yang dijual di Norwegia, Swedia dan Denmark ke Norsk Hydro, yang dikonversi menjadi Hydro stasiun.

Timeline Socony

1870
John D. Rockefeller dan mitra membentuk Standar Perusahaan Minyak dari Ohio.

1882
Standard Oil Trust dibentuk untuk mengatur kepentingan kelompok produsen minyak yang dipimpin oleh John D. Rockefeller.

1882
Dua memperbaiki pemasaran dan organisasi-Standar Perusahaan Minyak di New Jersey dan Standard Oil Company of New York-yang berbadan hukum. “Jersey Standar” dan “Socony,” karena mereka telah dikenal, adalah pemimpin perusahaan pendahulu dari Exxon dan Mobil, masing-masing.

1903
perusahaan pendahulu Wright brothers yang disediakan dengan minyak dan bahan bakar untuk penerbangan awal mereka.

1906
Standard Oil’s “Mei Foo” diperkenalkan penerangan lampu minyak tanah di Cina dan membuka pasar baru yang luas. Ini lampu yang diimpor oleh jutaan dan tersebar di seluruh Cina.

1911
Mahkamah Agung AS memerintahkan pembubaran dari Standard Oil Trust, sehingga di spin-off dari 33 perusahaan, termasuk jersey Standar dan Socony.

1911
bangsa yang telah hilang cahayanya keluaran minyak tanah untuk pertama kalinya yang sebelumnya dibuang oleh-oleh produk, bensin.

1920
yang tumbuh pasar otomotif akhirnya terinspirasi produk merek dagang Mobiloil, terdaftar oleh Socony.

1927
Charles Lindbergh menggunakan Mobiloil sebagai pelumas dalam Roh Louis, pada solo penerbangan di seluruh Atlantik.

1931
Socony digabung dengan Vacuum Oil Company, yang didirikan pada industri pionir 1866 dan berkembang Standar Minyak spin-off sendiri.

Distribusi 1932
tetap akan menjadi masalah bagi kedua perusahaan. Di kawasan Asia-Pasifik, jersey Standar telah refineries dan produksi minyak di Indonesia, namun tidak ada jaringan pemasaran. Vacuum Socony-outlet pemasaran Asia telah disediakan jauh dari California.

1933
jersey Standar dan Socony-Vacuum digabung kepentingan mereka di wilayah ini menjadi 50-50 patungan. Standard-Vacuum Oil Company, atau Stanvac, beroperasi di 50 negara, dari Afrika Timur ke Selandia Baru, sebelum dibubarkan pada tahun 1962.

Semangat 1939-1945
adalah ekspansi sementara terputus oleh Perang Dunia II. Setiap perusahaan beefed memperbaiki output ke atas pasokan yang bersekutu perang usaha. Juga membantu penyebabnya adalah teknologi baru, seperti jersey Standar groundbreaking dari proses boosting oktan bahan bakar dan Socony-Vacuum’s sintetis pelumas. Kedua perusahaan menderita wartime korban. Tanker dan Crews hilang di laut. Refineries dan fasilitas lain di Eropa dan Asia hancur.

Pada pasca-perang tahun, diperpanjang kemakmuran di AS dan Eropa dalam membantu membangun kembali menaruh jersey Standar dan Socony-Vacuum tegas kembali pada pertumbuhan global trek. Teknologi baru dan pertumbuhan pasar juga spurred pengembangan petrochemicals array dan produk turunan. Selama bertahun-tahun berikutnya, ExxonMobil dari perusahaan pendahulu belajar transform sulingan oleh produk-dasar petrochemicals menjadi banyak dan banyak turunannya. Sejak akhir Perang Dunia II, kedua perusahaan setiap lanjutan theologies, memperluas lini bisnis dan pasar yang didirikan di lebih dari 100 negara.


1955
Socony-Vacuum menjadi Socony Mobil Oil Company.

1960
Mobil Chemical Company didirikan.

1963
Esso Chemical Company didirikan.

1966
Socony Mobil Oil Company menjadi Mobil Oil Corporation

1970-an
dan industri minyak di dunia yang tergoyang oleh embargo minyak Arab dan revolusi di Iran. Kedua peristiwa dipicu gangguan pada pasokan minyak, lonjakan harga ekstrim, upaya konservasi dan pengembangan sumber energi alternatif. Exxon, Mobil dan perusahaan lain meningkat eksplorasi dan pengembangan di luar Timur Tengah-di Laut Utara, di Teluk Meksiko, Afrika dan Asia. Pada awal tahun 1980-an, minyak telah dalam surplus dan harga jatuh.

1972
jersey Standar berubah nama menjadi Exxon Corporation dan menetapkan Exxon sebagai merek dagang yg tak ditentang melalui Amerika Serikat, mengganti nama merek Humble, Esso dan Enco digunakan oleh Humble Minyak & Perbaikan Perusahaan beserta afiliasi utama domestik. Di bagian lain di dunia, Exxon dan perusahaan yang terafiliasi terus menggunakan lama waktu Esso merek dagang.

Untuk tahun 1980-an-1999 sisanya dari abad ke 20,
Exxon dan Mobil terus beroperasi dalam harga relatif rendah, margin rendah lingkungan. Pasar di Amerika Serikat dan Eropa matang. Peraturan menjadi lebih ketat. Tightened saing global. Setiap perusahaan untuk terus maju teknologi, pemasaran memperkenalkan inovasi dan memperpanjang jangkauan menjadi muncul, pertumbuhan pasar tinggi. Kedua perusahaan menjadi lebih efisien, mengurangi biaya dan meningkatkan nilai pemegang saham.

1988
Mobil Chemical Perusahaan sekolah dasar olefins termasuk produk dan aromatics, ethylene glycol dan polyethylene. Perusahaan produksi sintetis lube base saham serta lube tambahan, Propylene kemasan film dan katalis. Fasilitas manufaktur yang berlokasi di 10 negara.

Perusahaan Exxon Kimia 1988
merupakan produsen utama dan staf pemasaran dari olefins, aromatics, polyethylene Polypropylene dan bersama dengan saluran khusus seperti elastomers, plasticizers, larutan, proses cairan, oxo alcohols dan perekat Resins. Perusahaan ini merupakan pemimpin dalam industri teknologi metallocene katalisator untuk membuat unik Polimer dengan perbaikan kinerja. Fasilitas manufaktur yang berlokasi di 24 negara.

1999
Exxon dan Mobil menandatangani perjanjian definitif untuk bergabung dan membentuk sebuah perusahaan baru bernama Exxon Mobil Corporation.

Tentang Enamel Socony
Kelompok kami memperoleh enamel socony untuk diteliti. Setelah kami teliti banyak hal yang kami dapatkan secara visualisasi tampaknya. Enamel socony ini pertama kali diproduksi tahun 1911, namun saat tahun 1920, socony berubah nama dari minjak oil menjadi mobil oil. Socony sudah tidak beroperasi lagi atau sudah tidak memilki kantor di Indonesia. Dalam perkembangan yang kami baca, socony berubah nama lagi menjadi Exxonmobile.

Visual yang tampak di dalam enamel ini, terdapat bentuk lingkaran dengan background bewarna biru toska, kemudian ada tulisan socony di pinggiran lingkaran bewarna putih. Di dalam lingkaran juga terdapat bentuk seperti tameng bewarna merah untuk garis tepi dan hurufnya, dan background bewarna putih . Di dalamnya terdapat tulisan socony, minjak tanah. Di luar lingkaran, terdapat tulisan STANDARD OIL CO. OF NEW YORK, BOLEH DAPET DISINI. Kemudian terdapat gambar panah dengan diikuti tulisan TJAP PANAH. Menurut kami, gaya desain dari enamel socony ini sedikit mengarah gaya de stijl karena bentuk nya kaku, hurufnya juga kaku, dan warna-warna di dalamnya mengacu pada warna aliran de stijl, yaitu ada merah, biru dan putih.

Hanya itu analisis yang dapat kami berikan, karena data begitu sulit untuk ditemukan, ditambah socony sendiri tidak memilki kantor, dan namanya sudah berganti dari tahun ke tahun.


Enamel’s

Enamel adalah sebuah pembelajaran mengenai reklame atau iklan jenis enamel pada zaman kolonial di Hindia Belanda (nama negara yang digunakan Indonesia sebelum terjadinya Pergerakan Nasional tahun 1920) yang berkembang seiring dengan perubahan perkembangan ekonomi, sosial, budaya serta politik yang tertuang dalam sebuah papan iklan enamel pada zaman kolonial.

Istilah ‘Enamel’ sendiri merujuk kapada sebuah teknik pembuatan lempengan iklan yang khusus dan menggunakan bahan dasar besi baja bermutu tinggi, dibuat dengan penggunaan cat bakar atau cat khusus enamel dan dipanaskan dengan temperatur antara 760o C – 850o C. Prosesnya yang rumit serta teliti menghasilkan performa visual yang membedakannya dengan iklan jenis lain yaitu tebal, kuat, tahan lama, serta warna cerah menjadi sebuah karya seni komunikasi visual yang tampil apik dan menarik untuk ditujukan kepada khalayak umum.
Inggris merupakan negara pertama yang memperkenalkan sebutan iklan enamel sebagai ‘enamel advertising sign’, bahkan sering menyingkatnya dengan penggunaan kata ‘sign’ dengan maksud menunjukkan karakternya sebagai sebuah tanda berupa iklan dan bukan menunjuk kepada istilah ‘sign’ yang secara umum diartikan sebagai papan peraturan. Dengan meningkatnya kebutuhan akan sebuah media yang menawarkan kekuatan dan keawetan, pada tahun 1800-an proses enamel diidentifikasikan sebagai sebuah proses yang dapat diaplikasikan keberbagai media seperti lembaran papan besi yang menampilkan penunjuk arah, papan penanda (sign board) serta peraturan tertentu, tungku pembakaran, panci, bathtub, body kendaraan bermotor kendaraan perang, dan perlengkapan untuk proses seperti reaksi kimia dan proses industri farmasi
Masa kejayaan iklan enamel besi hanya sebentar. Puncak pencapaian tersebut terjadi sebelum Perang Dunia I tahun 1914, dan mengalami kemunduran dari tahun 1918, dan tampak akan berakhir pada tahun 1939. Hingga pada pertengahan abad ke-20 telah terjadi Perang Dunia II, jutaan enamel diproduksi, namun kemudian berimbas terhadap kebijaksaanaan penggunaan baja yang berakibat pada penolakan atas pembuatan iklan enamel karena bahan mentah sebagai bahan dasar pembuatan enamel semakin menipis.
Sejarah enamel di Indonesia pada awalnya dibawa oleh pedagang dari daratan Eropa yang menjadi daerah asal produksi terutama dari Inggris dan Belanda pada awal abad 20. Konteks perkembangan iklan enamel di Indonesia sebetulnya tak jauh berbeda dengan yang terjadi di Eropa. Iklan enamel tersebut awalnya didominasi oleh penawaran produk-produk asal Belanda atau Eropa serta idiom visual yang dipakai sangat kental dengan nuansa barat, hal tersebut selain karena produk–produk memang dibuat di Eropa serta bahan dan seluruh kelengkapan pembuatan iklan enamel dibuat di Eropa, mengingat teknologi susah didatangkan serta tidak adanya sumber daya manusia di Indonesia yang dapat menguasai teknik pembuatan enamel yang rumit dan menuntut kecakapan tinggi dalam pengerjaannya.
Sebagai konsekwensinya, dahulu jika produsen di Indonesia baik asing maupun pribumi ingin memesan iklan enamel, mereka datang pada agen pembuatan iklan enamel guna membuat desain yang disepakati, kemudian sang agen meneruskan permintaan tersebut dengan mengirimkan desain untuk dibuat di perusahaan pembuatan iklan enamel di Eropa. proses ini membutuhkan biaya produksi serta pengiriman melalui transportasi laut yang tidak murah.

Beberapa iklan enamel dari produk-produk industri barat yang muncul kemudian banyak yang menggabungkan bahkan menggunakan idiom-idiom lokal untuk lebih mendekatkan dengan konsumen pribumi, selain juga karena gaya hidup barat diterima dengan baik oleh masyarakat pribumi sebagai simbiolisasi dari pengukuhan kemakmuran dan moderintas dilingkungan sekitar mereka, budaya pembaratan ini menjadi penggerak perubahan pola masyarakat pribumi yang awalnya berhaluan feodal tradisional bergeser menjadi masyarakat modern dan konsumtif.
Dengan demikian, iklan enamel merefleksikan kehidupan sosial atau artefak sosial dalam ruang lingkup Desain Komunikasi Visual dimana¬ unsur-unsur visual dalam iklan enamel adalah cermin dari relasi dan interaksi makna serta nilai-nilai dalam suatu sistem sosial kemasyarakatan., serta sebagai sebuah bentuk hibrida kebudayaan seni visual antara Barat danTimur.
Dari iklan enamel didapat sebuah konsep tentang sebuah media luar ruang yang juga masih disepakati hingga kini, maka iklan enamel menjadi sebuah peradaban iklan media luar yang kemudian mengilhami kehadiran bentuk media yang hadir setelahnya dengan perbedaan pada teknologi pembuatannya yaitu Billboard terdiri dari Poster Panel, Painted Bulletin hingga berbentuk olah digital yang sedang marak dewasa ini.
Namun seiring dengan perkembangan waktu dimana mengingat proses pembuatan enamel yang cukup rumit, maka pada saat itulah muncul persaingan baru yaitu iklan cetak poster yang menawarkan kemudahan dalam memproduksi dan dapat dicetak berlembar-lembar dalam jangka waktu yang Dengan demikian, iklan enamel merefleksikan kehidupan sosial atau artefak sosial dalam ruang lingkup Desain Komunikasi Visual dimana¬ unsur-unsur visual dalam iklan enamel adalah cermin dari relasi dan interaksi makna serta nilai-nilai dalam suatu sistem sosial kemasyarakatan., serta sebagai sebuah bentuk hibrida kebudayaan seni visual antara Barat dan Timur.
Dari iklan enamel didapat sebuah konsep tentang sebuah media luar ruang yang juga masih disepakati hingga kini, maka iklan enamel menjadi sebuah peradaban iklan media luar yang kemudian mengilhami kehadiran bentuk media yang hadir setelahnya dengan perbedaan pada teknologi pembuatannya yaitu Billboard terdiri dari Poster Panel, Painted Bulletin hingga berbentuk olah digital yang sedang marak dewasa ini.
Namun seiring dengan perkembangan waktu dimana mengingat proses pembuatan enamel yang cukup rumit, maka pada saat itulah muncul persaingan baru yaitu iklan cetak poster yang menawarkan kemudahan dalam memproduksi dan dapat dicetak berlembar-lembar dalam jangka waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan iklan enamel, hal tersebut bersamaan dengan kehadiran teknik cetak offset yang dianggap lebih mudah pembuatannya seiring dengan semakin ketatnya persaingan produk-produk yang bermunculan ditiap jenisnya hingga iklan yang dihasilkan dengan mesin cetak seperti poster, iklan koran, leafleat, brosur dan media iklan lainnya yang dianggap lebih efektif dan efisien.


Sejarah Enamel
Adalah pria Inggris bernama Benjamin Baugh yang pada tahun 1889 mendirikan perusahaan pertama pembuat papan enamel bernama “Patent Enamel Company Limited” di Inggris. Ia memprakarsai teknik enamel lempengan besi untuk menjadikannya sebagai media beriklan dari produk-produk industri yang banyak muncul saat itu.
Awal kehadiran enamel memang masih sangat terbatas bahkan termarjinalkan secara konteks peradabannya, hal ini terjadi karena bahan baku serta proses pembuatan yang rumit membuatnya tidak banyak dilirik sebagai jenis usaha yang mudah dikeluti. Terjadinya revolusi industri yang dinamis, menuntut perbaikan media komunikasi agar dapat mendorong tumbuh kembangnya industri tersebut. Proses enamel Kemudian diaplikasikan untuk membuat lempengan iklan karena dianggap dapat menjawab tantangan akan keawetan serta kekuatan beriklan modern, dalam hal ini media iklan luar ruang. Selain juga karena pada saat itu produk-produk masih sedikit jenisnya atau belum terjadi kompetisi produk sejenis, hingga keawetan dan kekuatan iklan enamel dibuat agar dapat bertahan lama tanpa harus mempertimbankan kebaruan desain.
Pada awal keberadaannya, desain iklan enamel hanya berupa pesan tekstual yang terdiri dari deretan tiporgafi yang disusun dengan menggunakan satu jenis type face dan lebih berisi informasi akurat saja, bahkan beberapa diantaranya terasa kurang memperhatikan estetika desain. Seiring dengan kemajuan teknologi pembuatannya, iklan enamel makin marak dengan menampilkan ilustrasi baik produk maupun model pendukung. Visualisasi iklan enamel berkembang menurut apropriasi imajiner perubahan gaya hidup dan pembentukan identitas bagi target audiencenya. Hampir seluruh desain iklan enamel dilakukan secara manual, olah karenanya iklan ini menjadi simbol ketrampilan para desainer saat itu. Selain pesegi panjang, juga terdapat iklan enamel beraneka bentuk seperti lingkaran, segi tiga, kombinasi berbagai bentuk dan bahkan dibentuk sesuai dengan ciri khas produk yang diiklankan.

History Of Indonesia’s Design Graphic Sejarah Desain Grafis Indonesia

Napak Tilas Desain Grafis Indonesia

“Yang diperlukan untuk desainer untuk memiliki dasar yang disediakan oleh pengetahuan historis untuk menghindari reinvention dan pagiarism." - Steven Heller, Sejarah Desain Grafis”

1600-an
Seni cetak diperkenalkan ke kepulauan di 1600s. Dua faktor yang membawa tentang pembentukan cetak di bawah pemerintahan Belanda adalah:
• Untuk kalikan hukum dalam peraturan resmi proclamations pada skala besar dicetak oleh mereka, karena ini disimpan baik waktu dan uang.
• The Dutch Reformed Church, untuk mengejar para penganjur bekerja di antara penduduk asli, telah mendesak kebutuhan buku dan tracts pendidikan untuk bekerja, sedangkan salah satu tujuan utama adalah terjemahan bahasa daerah Suci Alkitab.

1744
Iklan pertama di Jakarta (baca: Batavia) muncul pada tanggal 17 Juli 1744 bersamaan dengan terbitnya surat kabar pertama oleh pemerintah Hindia Belanda. Iklan itu, Awalnya adalah sebuah berita yang Ditulis indah dengan tangan oleh Jan Pieterzoen Coen (Gubernur Jenderal Hindia Belanda tahun 1619-1629), dengan judul Memorie De Nouvelles, yang ditujukan kepada pemerintah setempat di Ambon untuk melawan Aktivitas perdagangan Portugis. Tulisan itu kemudian dipasang sebagai iklan oleh karyawan Sekretariat kantor Gubernur Jenderal Imhoff, Jourdans di surat kabar Bataviaasche Nouvelles.

Sumber: “Sejarah Periklanan Indonesia 1744-1984”, BAB Isatuan Perusahaan Periklanan Indonesia.





1825
The deployment iklan untuk mempromosikan juga digunakan oleh pedagang untuk menyokong penjualan mereka. Dalam 1825, iklan obat tradisional yang ditemukan di halaman Tjabaja Siang, sebuah koran lokal di Minahasa. Siang Tjabaja adalah penerbit pertama yang dimiliki oleh orang-orang asli. Iklan-nya juga diterbitkan di beberapa media di Belanda.

1870
Brosur
Pertumbuhan iklan selama periode Hindia Belanda telah banyak yang harus dilakukan dengan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Tahun 1870, banyak investor yang datang ke Belanda investasi uang mereka di perkebunan dan industri tambang. Keadaan memaksa mereka untuk membentuk sebuah yayasan penelitian untuk memperpanjang dan mengumpulkan modal mereka. Suikersyndicaat, sebuah asosiasi gula, merupakan salah satu dari mereka. Mereka adalah organisasi pertama yang membuat brosur promosi untuk menarik calon investor. Lain adalah organisasi yang Javaasche Bank materi cetak juga digunakan sebagai media promosi. Brosur dan buku-buku yang sebagian besar dicetak oleh GCT van desa & Co, yang berlokasi di Jakarta, Semarang dan Surabaya.

1893
Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Percetakan Negara di Jakarta, pada waktu itu yang terbesar di Asia. Sementara itu di seluruh Indonesia sudah terdapat 6500 percetakan, 2700 di antaranya terdapat di Jakarta. Industri Grafika dan dunia penerbitan di Indonesia pada waktu itu sudah mulai menyadari pentingnya Desain Grafis.

Laribu Meyoko, Sekretaris Percetakan Negara: “Mengapa desain itu penting? Barang Cetakan sama seperti manusia: penampilan lahiriahnya yang penting. Untuk memberi kesan yang baik, untuk menarik Perhatian, untuk memberi kepercayaan. Desain Grafis di Indonesia mempunyai masa depan gemilang. “

Sumber: Buku “Nederland Indonesia, 1945-1995, Suatu Pertalian Budaya”, [Z] OO produkties, Den Haag, 1995, hal. 165.

1901
NV Tjong Hok Long adalah iklan pertama badan yang didirikan pada 1901 di Cina. Pada mulanya mereka menciptakan banyak iklan untuk buku-buku komik yang juga dicetak oleh badan. Kemudian, mereka membuat iklan untuk produk lainnya seperti batik, soaps, rokok, dan obat-obatan. Iklan yang diproduksi sebagian besar handwritten dan sangat polos.

1905
Dalam 1905, Aneta, kantor berita yang didirikan. Badan memiliki departemen periklanan dan sangat maju tidak hanya dalam fasilitas, tetapi juga pada tenaga kerja yang berasal dari Eropa. Beberapa orang yang kreatif F. Van Bemmel, Is. Van Mens dan Cor van Deutekom yang melakukan iklan untuk klien besar seperti Bataafche Petroleum di Surabaya, General Motors dan Koninklijke Pakevaart Maatschappij di Batavia.

Pekerjaan pra-Jepang
Depresi ekonomi dunia pada 1929-1930 memiliki pengaruh besar di industri periklanan di Hindia Belanda. Banyak perusahaan asing harus menghentikan kampanye mereka dan agen-agen besar kehilangan banyak uang. Lembaga yang lebih kecil tetapi masih bertahan karena sebagian besar klien mereka berasal dari industri kecil seperti rokok, soaps and powders. Situasi mendapatkan lebih baik di tahun-tahun 1930-1942. Industri yang kembali dalam bentuk. Banyak produk-produk yang diimpor dari Eropa dan AS seperti mobil Ford, Philips radio, dan beberapa merek lain

1980
Pada tanggal 16-24 Juni 1980 di Pusat Kebudayaan Belanda Erasmus Huis, jalan Menteng Raya 25, Jakarta Diselenggarakan pameran Desain Grafis oleh tiga desainer Grafis Indonesia: Gauri Nasution, Didit Chris Purnomo dan Hanny Kardinata, bertajuk “Pameran Rancangan Grafis’80 Hanny, Gauri , Didit “. Pameran ini membawa misi utama memperkenalkan profesi desainer Grafis ke masyarakat luas serta tercatat sebagai pameran Desain Grafis pertama di Indonesia yang diadakan oleh desainer-desainer Grafis Indonesia ( “Pameran Rancangan Grafis Hanny, Gauri, Didit - Mau Merubah Dunia”, Agus Dermawan T, Kompas , 25 Juli 1980, hal. 6). Pameran ini bukan saja Menampilkan hasil akhir produk Desain Grafis (logo, tipografi, layout majalah, ilustrasi, poster, sampul buku, sampul kaset dll), tetapi juga proses kreatif serta proses cetaknya.

1980
Ikatan Perancang Grafis Indonesia (IPGI) terbentuk pada tanggal 25 April 1980 dan diresmikan pada tanggal 24 September 1980 bersamaan dengan diselenggarakannya sebuah pameran besar bertajuk “Grafis’80” di Jakarta.

1990-an
Sekilas Komik INDONESIA
Sejak 1996 the ‘National Comic Week’ telah disajikan sebuah perayaan tahunan yang diterbitkan secara resmi (yaitu, orang-orang dengan ‘izin’ dan apik presentasi) Indonesia-komik yang dibuat. Dengan kata lain, pemasaran glorifies buruk, kurangnya distribusi, keterbatasan, translations, Western copies, sensor, ideologis pengulangan, dan ‘Golden Age’ (legenda dan komik silat dari 60s dan 70s). Pada tahun 1999 daerah independen atau underground komik pertama yang diizinkan untuk tampil di acara-acara. Independents adalah komik yang dibuat oleh admirers dari seni atau orang-orang yang hanya memilih untuk mengekspresikan diri mereka melalui media. Mini komik ini adalah ‘diri yang diterbitkan’, yang berarti mereka photocopied, didistribusikan di antara teman-teman, dan kadang-kadang dijual di toko-toko lokal. Ilegal sebelum Mei 1998, pada 1999 Comic Week, fifteen ‘studios’ atau grup dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar yang aktif dan membuat self-publishing comics. Dengan idealisme yang saat, dicampur dengan cemas dari legitimasi dan akhirnya melihat mereka bekerja sama di dalam ruang pameran yang besar seperti Indonesia komikus (Jan Mintaraga, RA Kosasih, dan lain-lain), Wahyoe Soegijanto, ketua Komunitas Komik Indonesia (MKI) diklaim besar bagi komik indie - sambil mempertahankan wacana Orde Baru: “Kami sedang bergerak maju langkah demi langkah untuk maju komik Indonesia sebagai kontribusi terhadap pembangunan Indonesia”. Pada 2000 pameran, namun independents ini telah berkurang jumlahnya dan kepada satu sudut ruang.

Apa yang begitu penting tentang komik? Untuk satu, Indonesia cinta mereka dan ada yang panjang, suka sejarah berkembang dengan mereka. Tetapi jika komik cermin lingkungan di mana mereka muncul, the ‘Golden Age’ adalah waktu pahlawan dan legenda, sedangkan sekarang Indonesia adalah bangsa yang diduduki. Sangat sedikit komikus telah menemukan suara mereka sendiri di bawah reformasi. Sebagian besar komik yang dipamerkan di Expo 2000 ini adalah masa lalu Februari salinan komik barat dari segi seni, cerita, desain, lokasi, karakterisasi, dan bahkan bahasa.

Rendra telah dijelaskan sekali kebebasan berekspresi sebagai refleksi dari artis dari sudut kontak dengan masyarakat, kehidupan, dan alam, suatu kemampuan untuk menyatakan kebenaran, atau jiwa masyarakat. Jadi mengapa komik Indonesia yang paling sama sekali hilang dari kontak langsung dengan dunia sehari-hari? Dengan reformasi, komik memiliki potensi untuk mencerminkan kehidupan sosial dan politik dengan cara lain di luar jenis komunikasi. Dimana model ini budaya kontemporer kita mengharapkan untuk melihat sedemikian genre? Sekarang mari kita kembali ke indie yang sedikit sudut pameran komik dan melihat apa yang terlihat seperti ketika dibebaskan dari pegangan yang licin atau presentasi penyensoran.

Pertama, ada yang klasik. Cukup komik telah diterbitkan tren di kampus sejak tahun 1994. 1996 oleh kelompok Yogyakarta berbasis seni siswa dikompilasi mereka ke dalam upaya Core Comic, Komik Selingkuh, Kiri Komik, Petak Umpet Komik, and Komik Haram out of love for the media, kebutuhan akan diri, dan dalam upaya untuk menghidupkan kembali sia-sia yang lebih terjawab tradisi setempat. Sebagian besar, dan persis seperti indies lain manapun di dunia, ekonomi mereka tetap sama sekali tidak berhasil. Seperti indie seniman lain juga banyak yang sadar tentang diri memasang mereka bekerja di masyarakat, dibuktikan dengan membuka pernyataan yang membenarkan mereka sebagai upaya sosial berguna, “jakarta yang panas dan kotor dapat menjadi sebuah komik!” (Komec Perjoeangan, 1999 , Rudi H.), atau menghindari kritik dengan merujuk kepada komik sebagai sampah dan tanpa makna (Rampok, 1999, oleh Emte).

Dengan tema indie di era pra-Reformasi telah dikuasai asa. Salah satu awal (1996) di grup ini komik keluaran Komik Selingkuh (Deception). Ini komik-cum-manual sepenuhnya ditujukan untuk menipu dengan tujuan akhir dari luring seseorang menjadi keterlibatan seksual. Keberhasilan atau kegagalan yang kedua yang sama ending: a fight dengan isteri, keuangan hutang, anak-anak yang tidak diinginkan, perceraian, penderitaan, bunuh diri, dan kenyamanan dan kegembiraan yang imagining dan / atau melakukan seluruh adegan seks lagi. Apapun konsekuensinya, seks sebagai imbalan untuk outweighs sangat baik kecurangan yang negatif, setidaknya dalam hal-nya presentational build-up di dalam komik.

Inti Komik (1996) sendiri menerbitkan seri disebut Berteman dengan Anjing (Befriending Anjing). Setiap volume berisi compilations yang sesuai untuk anjing berbagai tema, hampir semua kekerasan: anjing gila sebagai ilmuwan, anjing di mana anjing kutukan langit dan penyalahgunaan di masyarakat, ruang anjing jatuh cinta dengan wanita bumi, dan lain-lain terlalu aneh untuk mengidentifikasi. Tanggaku Kirik (My neighbor is a Puppy) compiles stories anjing yang berbasis di dunia, dimana manusia adalah binatang, dan anjing mimpi, aspirasi untuk mencintai, untuk menjadi manusia, atau hanya bertahan hidup. Secara keseluruhan, hampir semua memiliki cerita sedih berakhir dimana manusia beats dog or dog aspires ke kebesaran dan gagal.

Sebagian besar dari era Orde Baru indies berbagi pesimisme ini, sementara, dan tidak seperti komik indie di Australia atau negara, menghindari segala rasa diri di dalam lingkungan sosial. By 1999, however, indies yang muncul lebih awal riwayat hidup sendiri bekerja, berdasarkan ‘materi di tangan’ menjadi sebuah cerita atau hanya sebuah sederhana Expose kehidupan. Tidak semua itu muram atau pornografi baik seperti yang terlihat di Komec Perjoeangan oleh Rudi H. Nya prasasti dibaca “Indonesia pancen Oke Lho” (Indonesia is definatly OK, you know), dan komik menyatakan tidbits dari pemuda dari kehidupan dan pengalaman yang benar-benar normal dan ‘definitely OK’.

Tak ada tempat untuk dilihat di Komik Expo 2000 merupakan kerja Yogya berbasis komik dan organisasi wizard, Bambang Toko. Bambang adalah organiser untuk Core Comic dan kemudian dipindahkan ke tempat yang jauh lebih menarik Apotik Komik. Walaupun sangat aktif sebagai pembuat komik autobiografi, penuh dengan kata memutar dan tren lokal, Apotik Komik juga telah mengambil komik ke jalan-jalan humoris mereka melalui poster dan dekorasi dinding dan billboard. Bekerja bersama mereka telah mengembangkan baik keseimbangan antara pemberitaan yang akrab dan menggunakan cerita humor sebagai cara untuk memajukan pemikiran dan perspektif yang berbeda. Namun, mereka, dan yang lainnya komikus Yogya yang memilih untuk memboikot 2000 Comic Expo. Mudah-mudahan, pada 2001 Expo, komikus, penerbit, dan masyarakat Indonesia akan melakukan upaya untuk melihat lebih maju daripada kembali dan dukungan yang lebih hidup, industri komik lokal yang relevan.

Sumber: “Kemerdekaan dan idealisme melalui Komik” Inside Indonesia No 62. Juli-September 2000. Belanda translation muncul dalam Stripschrift. Jaargang 32 - nummer 10 (327).

2005
Pada tanggal 8 September 2005 dalam acara “Gathering and Talk Show-It’s Graphic Designers United!” Di arena FGD Expo 2005, Jakarta Convention Center, diterbitkan Memorandum ADGI kepada Gauri Nasution, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo dan Mendiola B. Wiryawan untuk mempersiapkan Kongres ADGI dalam waktu 6 bulan.

Pada bulan Oktober 2005 untuk Penerima mandat membentuk Tim Revitalisasi ADGI yang terdiri dari 14 orang desainer, yaitu; Andi S. Boediman, Ardian Elkana, Danton Sihombing, Divina Nathalia, Djoko Hartanto, Gauri Nasution, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil, Ilma D . Noe’man, Irvan A. Noe ‘man, Lans Brahmantyo, Mendiola B. Wiryawan, Nia Karlina dan Sakti Makki. Tim ini bekerja selama 5 bulan untuk merumuskan platform “ADGI Baru”. Berdasarkan Evaluasi Kinerja terhadap ADGI pada masa lalu dirumuskan branding platform Adgi baru yang kini hadir dengan Indonesia Deskripsi Asosiasi Desain Professionals.

2006
Pada tanggal 22 Februari 2006 sekitar 40 desainer menghadiri “Designer Gathering” di LeBoYe atas undangan tim 14 yang mencanangkan Revitalisasi ADGI. Tujuan pertemuan ini adalah untuk menghidupkan kembali Asosiasi desainer yang sempat mati suri itu.Pertemuan malam itu menghasilkan logo baru Adgi serta rencana menggelar seminar pada bulan April 2006.

Usulan dalam setiap gathering dijadikan bahan Diskusi dalam pertemuan-pertemuan Tim 14 sesudahnya, yang pada akhirnya menentukan fornat Adgi sebagai sebuah organisasi non-profit oriented yang berbentuk Yayasan, yang berjuang bagi kepentingan anggotanya dan kemajuan desain nasional.

Pada tanggal 19 April 2006 bertempat di Ballroom Hotel Le Meridien, Jakarta Diselenggarakan Kongres Adgi dimana terpilih formasi presidium yang terdiri dari 5 orang yaitu Andi S. Boediman, Danton Sihombing, Hastjarjo B. Wibowo, Hermawan Tanzil dan Lans Brahmantyo untuk mengemban tugas memimpin Adgi selama Selama kurun waktu 1 tahun dengan mengusung tema “Unifying Spirits”. Implementasi gagasan Desentralisasi telah melahirkan Adgi-Jakarta Chapter yang diketuai oleh Nico A. Pranoto dan Adgi-Surabaya Chapter yang diketuai oleh yosua Alpha Buana.

Pada tanggal 16-30 Agustus 2006 Adgi menggelar pameran desain Komunikasi visual “Petasan Grafis” di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta dengan sub-judul “Pameran NASIONALISME Indonesia dalam Desain Komunikasi Visual”. Pameran yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu itu diawali dengan pemutaran video perjalanan IPGI sebelum menjadi Adgi, disusul penyerahan Penghargaan untuk ke-5 Pemenang Kompetisi “Ide Awards” (Penghargaan Nasional Akademik Desain Grafis). Kompetisi ini diadakan khusus untuk mahasiswa desain Komunikasi visual yang mewakili Institusi-Institusi pendidikan desain di Indonesia yang terbagi atas 3 pilihan tema:
1. Kemasan makanan tradisional Indonesia, misalnya ekspolorasi kemasan dodol durian, tape ketan dsb., Mulai dari identitas merek dan seterusnya
2. Event, misalnya promosi tari-tarian daerah, resital gamelan dsb., Mulai dari logo event dan sebagainya
3. Branding tujuan, misalnya mengolah program Komunikasi visual suatu tempat yang menarik di Indonesia (pantai, museum, tempat BERSEJARAH dsb.).

2007
Pada hari Kamis, tanggal 19 April 2007 jam 09.00 s / d 13.00 WIB dilaksanakan Kongres Nasional Adgi kedua di gedung Galeri Nasional, Jakarta. Kongres dihadiri 45 peserta undangan yang terdiri dari praktisi (desainer) dan pendidik.

Kongres memutuskan dan menetapkan 4 agenda penting yaitu:
1. Penerimaan laporan pertanggungjawaban Pengurus sebelumnya (presidium).
2. Penetapan draft AD / ART dan Kode Etik menjadi Rancangan AD/ ART dan Kode Etik untuk kemudian dihibahkan kepada Pengurus men datang untuk disempurnakan.
3. Pelantikan Dewan Penasihat yang terdiri dari: Gauri Nasution, Ign. Her mawan Tanzil, Irvan A. Noe ‘man, Iwan Ramelan, dan Wagiono Su narto.
4. Pemilihan dan pelantikan Ketua Umum Adgi untuk periode pengursan 2007-2010 atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku sesuai dengan yang tertera pada AD / ART yang telah disempurnakan.
17-25 April 2007
“1001 Inspiration Design Festival”, sebuah acara berskala besar pertama di bidang visual Komunikasi Indonesia (Desain Grafis, multimedia, animasi) yang Diselenggarakan oleh majalah Concept Desain Grafis dan Digital Studio College. Acara yang digelar pada tanggal 17-25 April ini secara umum dipecah dalam dua bagian yaitu “Inspiration Light Up” (seminar kreatif menghadirkan Pembicara dalam dan luar negeri, yang berlangsung 17-19 April di Crown Plaza Jakarta) dan Exhibition (memamerkan karya peserta Kompetisi desain “1001 Cover Concept”, karya lulusan Digital Studio College, karya para desainer Inggris, serta acara Hiburan lainnya), yang berlangsung 20-25 April di Senayan City Jakarta).